Pemprov DKI Kerahkan OPD untuk Antisipasi Bencana Banjir, Angin Kencang hingga Tanah Longsor

 


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta melalui berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) melibatkan pemerintah pusat dalam melakukan upaya antisipasi menghadapi ancaman hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, tanah longsor dan sebagainya.


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun infrastruktur untuk pengendalian banjir.


Pada kawasan hulu, telah dibangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.


“Kedua bendungan yang merupakan bendungan kering (dry dam) yang memiliki daya tampung kurang lebih 6,05 juta meter kubik. Bendungan Ciawi dan Sukamahi diharapkan dapat mereduksi dari 464 juta meter kubik menjadi 318 juta meter kubik,” kata Isnawa pada Senin (19/2/2024).

Isnawa mengatakan, di tengah kawasan Jakarta, juga telah dibangun Sodetan Ciliwung sepanjang 1.268 meter di kawasan Kecamatan Jatinegara yang dapat mengalirkan debit air hingga 60 m3/detik dari Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur dan Kali Cipinang.

Diharapkan infrastruktur ini dapat efekif mengurangi tinggi dan durasi genangan banjir pada area seluas 107 hektar.



Kemudian, kata dia, Pemprov DKI Jakarta juga telah memiliki Saringan Sampah Ciliwung di kawasan Jalan TB. Simatupang, Jakarta Selatan.

Saringan sampah efektif menahan sampah yang didominasi dengan sampah batang pohon kayu dan bambu agar tidak sampai ke pusat kota Jakarta hingga ke lautan.


“Bukan hanya efektif dalam menjaring sampah, Saringan Sampah Ciliwung juga bekerja sebagai pengolahan sampah yang hasilnya dapat menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara bernama refuse derived fuel (RDF),” imbuhnya.

Sementara itu di kawasan hilir Jakarta, Kementerian PUPR telah membangun Stasiun Pompa Ancol Sentiong berkapasitas 50.000 liter/kubik.


Instalasi ini dapat mereduksi potensi banjir seluas 879 hektar yang berada di tujuh kecamatan di Jakarta.


Kemudian Dinas SDA mengerahkan sebanyak 240 unit alat berat untuk mengeruk kali/sungai dan mengurangi sedimentasi lumpur sebagai upaya antisipasi banjir jika debit air hujan tinggi.


Pengerukan dilakukan pada waduk/situ untuk meningkatkan kapasitas daya tamping air.

“Kegiatan ini telah dilakukan sepanjang tahun sejak Januari hingga Desember 2023,” tuturnya.


Di sisi lain, Dinas SDA juga melakukan optimalisasi pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir

Dinas SDA menyiagakan ribuan pompa dan ratusan pintu air untuk menghalau banjir di Jakarta.


“Rinciannya 845 pintu air di 589 lokasi, 578 unit pompa stasioner di 202 lokasi dan 557 unit pompa mobile,” jelas Isnawa. (faf) .

Komentar